Biografi Ernest haeckel

Ernst Haeckel (b. 1834-1919) adalah seorang Darwinis Jerman terkemuka, dari Potsdam, Prusia. Eksploitasi Nya termasuk biologi, kedokteran, filsafat dan seni. Selama karirnya, Haeckel dinamai dan diuraikan ribuan spesies baru, memetakan pohon silsilah yang menghubungkan semua bentuk kehidupan, dan puluhan diciptakan dari istilah biologi, termasuk filogeni, filum, ekologi, Anthropogeny dan Protista. Seiring dengan mempopulerkan karya Charles Darwin di Jerman, Haeckel mengembangkan teori rekapitulasi, yang menyatakan bahwa setiap paralel organisme individu atau mengembun perkembangan evolusi seluruh spesies.
Haeckel belajar ilmu kedokteran di Berlin, dan kemudian Würzburg, akhirnya mencapai gelar doktor di bidang kedokteran pada tahun 1957. Praktek medis berumur pendek, sebagai Haeckel kembali ke universitas, saat ini Universitas Jena, dalam rangka untuk mempelajari zoologi di bawah Karl Gegenbaur. Afte menyelesaikan nya doktor Haeckel menjadi profesor anatomi banding di Universitas Jena, di mana ia tetap dari tahun 1962 hingga 1909. Selama periode ini hidupnya Haeckel membuat ekspedisi yang tak terhitung jumlahnya ke Kepulauan Canary, Mediterania, khususnya, Turki, Yunani dan Mesir, dan Norwegia. Juga selama periode ini ia bertemu Charles Darwin, Thomas Huxley dan Charles Lyell.
Dalam hal filsafat, pentingnya Haeckel berada dalam monisme nya, yang panteistik. Monisme ini mengusulkan kesatuan alam organik dan fisik, termasuk fenomena sosial dan proses mental. Meskipun teori awal agak mekanistik, keasyikan kemudian dengan proses sejarah dipimpin teorinya tentang sejarah kehidupan menjadi panteisme monistik. Haeckel sangat menentang biofisika reduksionis Herman Helmholtz, dan Emil Du Bois-Reymond. Teori rudolf Virchow organisasi seluler, dan teori Johannes Muller anatomi komparatif vitalis dan fisiologi dipengaruhi Haeckel. Dia lebih dipengaruhi oleh J.W. Konsep Goethe morfologi dan Filsafat Alam dari Friedrich Schelling. Haeckel terinspirasi oleh Asal Charles Darwin Spesies (1959) untuk mengembangkan teori evolusi ilmiah dan sebagai bentuk etika materialis. Teori protoplasma dari sel, yang dikembangkan oleh Max Schultze, mendorong gagasan Haeckel bahwa 'Plasma', atau substansi sel, adalah setara dengan kehidupan pertama terbentuk. Haeckel dipimpin untuk menyimpulkan bahwa semua organisme adalah badan plasma, perbedaan mereka berada di rekening perbedaan derajat organisasi saja. Haeckel adalah tidak berarti Darwinis konvensional, sejauh ia menghubungkan teori selnya teori evolusi, dan begitu banyak seperti Haeckel menyatakan bahwa seleksi alam circumspected oleh gaya lingkungan dan sejarah.
Monisme Haeckel, pertama diartikulasikan dalam Morfologi Umum (1866), berpendapat bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara alam organik dan anorganik, yaitu, kehidupan berbeda dari alam anorganik hanya dalam kebajikan tingkat organisasi. Haeckel juga mengusulkan bahwa zat bersatu roh dan materi - beralih ke citra 'pikiran kristal' untuk menyampaikan keterkaitan antara keduanya. Dalam karya ini Haeckel mengusulkan dua hukum dasar substansi, yaitu keteguhan energi dan material, dan hukum evolusi dari berbentuk untuk sepenuhnya terbentuk. Untuk Haeckel, semua kapasitas mental berasal dari gerakan dan sensitivitas, sementara semua moralitas bersumber dari, dan pengembangan, naluri sosial hewan.
Pada tahun 1870 Haeckel mengembangkan 'hukum biogenetis' yang direkapitulasi filogeni ontogeni, yaitu, hukum rekapitulasi bahwa setiap individu tertentu dari sebuah spesies diwujudkan seluruh evolusi spesies.
Setelah karya Herbert Spencer, Haeckel menyatakan bahwa organisme berevolusi lebih tinggi diperlukan sistem saraf terpusat. Artinya, organisme dengan derajat yang lebih besar dari organisasi atau diferensiasi yang diperlukan dan memiliki koordinasi yang terpusat dan kontrol, pentingnya yang tumbuh dalam konser dengan gelar organisme kompleksitas dan organisasi. Haeckel berpendapat bahwa hirarki seperti dalam organisme, conceptiualized di Vischow ini konsep egaliter 'negara sel, menemukan paralel yang diperlukan dalam struktur sosial, sebagaimana dibuktikan oleh perbedaan antara kerajaan dan republik.
Teori Haeckel mengenai biologi menemukan ekstensi dalam politik nya. Kristen, khususnya Katolik Roma, yang sangat dikutuk oleh Haeckel, yang menganggap itu tidak lebih dari takhayul primitif, dalam kebajikan deploration alamnya. Ia mengusulkan bahwa bukan Kristen, harus monisme yang menjadi dasar pendidikan dan kehidupan sipil. Sengketa muncul antara Haeckel dan Virchow pada account ini, sedangkan Virchow dianggap Darwinisme menjadi tapi hipotesis, Haeckel menganggap itu sebagai tidak kekurangan hukum, dan akibatnya, dipimpin menolak gagasan liberal modern kehendak bebas. Haeckel pada akhirnya terisolasi ilmiah, dalam kebajikan perselisihan dia dengan orang lain di lapangan, selama proses pembangunan dan keturunan. Pada saat yang sama dengan isolasi ilmiah popularitas publik Haeckel terus meningkat. Popularitas ini adalah karena kontribusi ide-idenya punya untuk sosiologi abad kesembilan belas, psikologi dan perkembangan awal dalam psikoanalisis. Menjelang akhir kehidupan produktif, Haeckel mendirikan Liga Monis (1909), di mana ia tetap dihadapi oposisi terhadap panteisme nya.
Kontroversial, Haeckel dianggap oleh beberapa orang untuk menjadi pelopor untuk Sosialisme Nasionalis Jerman, dari awal hingga pertengahan abad kedua puluh. Lebih khusus lagi, argumen adalah bahwa monisme Haeckel memberikan dasar ilmiah untuk Sosialisme Nasional. Haeckel ternyata sangat tertarik pada egenetika, dan merupakan anggota kehormatan dari Masyarakat Jerman untuk Hygene Rasial, dari 1905 dan seterusnya. Selain itu, Haeckel berteori antropologi didasarkan pada perkembangan prosedural dari ras primitif Eropa modern. Selain itu, Haeckel secara pribadi menyatakan anti-Semitisme pada kesempatan. Bahkan, banyak pernyataan Haeckel menggoda berbunyi dalam menganggap dengan pandangan bahwa ia adalah nenek moyang dari Sosialisme Nasional, misalnya pengumuman bahwa hukuman mati dibenarkan bagi para penjahat bisa diperbaiki, dan itu disebabkan harga yang sedikit pada lemah dan sakit. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa eutanasia telah melayani tujuan positif bagi bakat militer Spartan ', sejauh itu membebaskan mereka dari cacat dan lumpuh bayi yang baru lahir. Namun, Haeckel dengan cepat menunjukkan bahwa penggunaan seperti euthanasia tidak punya tempat dan tidak ada peran positif dalam masyarakat modern, lebih dari manusia modern masih tunduk pada hukum survival of the fittest. Meskipun beberapa pandangan ini menunjukkan afinitas Darwinisme Sosial, sebaliknya sebenarnya terjadi, yaitu, mengingat pandangan Haeckel tentang bagaimana evolusi teori dilengkapi dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan lingkungan, kita dapat melihat bahwa sikap Haeckel adalah bahwa Darwinisme Sosial adalah berlebihan, dan benar-benar berguna dalam masyarakat modern. Singkatnya, teori monistik nya, dengan garis singgung nya, sama sekali tidak mendirikan atau membenarkan anti-Semitisme, atau bentuk lain dari diskriminasi rasial, atau lebih buruk. Sementara antropologi Haeckel menyatakan bahwa ras primitif tunduk pada survival of the fittest, yaitu, survival of the fittest memainkan faktor sejarah, tetapi juga berpendapat bahwa ini tidak lagi terjadi di zaman modern.
Meskipun demikian, Sosialisme Nasionalis mengidolakan Haeckel atas dasar salah membaca, membaca selektif, atau membaca lengkap teori ini. Haeckel juga dihormati oleh materialis, seperti Vladmir Ilyich Lenin, dan sosialis Jerman seperti Walter Ulbricht, yang melihatnya sebagai memajukan penyebab dan argumen mereka. Meskipun ini juga merupakan distorsi sebagian pandangannya, itu bukan yang negatif, untuk menjadi nenek moyang fasisme sebagai lawan tangan komunisme, analog dengan perbedaan antara primitivisme dan peradaban tertinggi.
Terakhir, Haeckel juga dipengaruhi Sigmund Freud, gerakan hak-hak homoseksual, serta seniman yang tak terhitung jumlahnya dan penulis, sebagian besar, pengaruh ini adalah dari teori kontroversial etika evolusi.